Longsor yang pernah terjadi di Desa Tosari beberapa waktu lalu. BPBD Kabupaten Pasuruan mencatat, jumlah bencana longsor dan banjir menurun. (Foto dok Jawa Pos Radar Bromo)
BPBD Kabupaten Pasuruan mencatat adanya penurunan bencana pada 2019. Khususnya bencana banjir dan tanah longsor. Pendeknya, musim hujan menjadi salah satu faktor menurunnya risiko bencana.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana menguraikan, sejak Januari hingga Maret 2019, pihaknya mencatat lima kasus banjir di Kabupaten Pasuruan. Banjir tersebut terjadi di beberapa wilayah, seperti Beji, Kraton, Rejoso, dan Gempol.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2018, bencana banjir terjadi 55 kali, sejak Januari hingga Desember 2018.
Begitupun dengan bencana longsor. Tahun ini ada tiga kasus longsor yang dicatat. Selain di Puspo, ada dua kasus yang terjadi di Tosari.
Angka itu, jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2018, ada 17 bencana tanah longsor.
“Awal tahun bencana banjir dan longsor beresiko besar terjadi. Karena menjadi puncak musim hujan. Namun, tahun ini Alhamdulillah relatif lebih rendah,” kata Bakti.
Sumber : Radar Bromo, 16 Maret 2019
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini